Bank Indonesia Silaturahim ke Ponpes Amanatul Ummah, Shalat Maghrib Bersama 6.000 Santri

  • Whatsapp

MOJOKERTO (AmanatulUmmah.com) – Jajaran Bank Indonesia, Juma’at malam (31/3/2023) mengadakan silaturahim ke Ponpes Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto. Rombongan disambut tak kurang dari 6.000 santriwati dan santriwan, berikut oleh pengurus Ponpes Amanatul Ummah.

Silaturahim diadakan di Masjid Ponpes Jl KH Abdul Chalim, Desa Kembang Belor, Kec. Pacet, Mojokerto. Acara didahului dengan lantunan pembacaan ayat suci Al Qur’an. Setelah saling memperkenalkan diri, jajaran BI mengadakan shalat Maghrib bersama dengan para santri. 

Bacaan Lainnya

Setelah itu, para santri mendapatkan nasi kotak untuk berbuka bersama. Sementara jajaran pimpinan Bank Indonesia, berbuka di kediaman Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim MA. Namun karena Kiai Asep berhalangan hadir, maka yang menjamu adalah Dr Mohammad Al Barra Lc, MHum putra pertama Kiai Asep yang juga Wakil Bupati Mojokerto.

Pada sambutannya, Budiono Hananto, Kepala Perwakilan BI Wilayah Jawa Timur, mengatakan bahwa setiap Ramadhan, Bank Indonesia mengadakan kunjungan silaturahim ke pondok pesantren. “Ya semacam agenda tahunan lah,” kata Budi. 

Selain untuk mendapatkan keberkahan dari para kiai dan ustadz, juga mendapatkan do’a para santri. “Kami merasa sangat bahagia berada diantara mereka,” kata Budi. 

Diinformasikan, untuk tahun lalu Bank Indonesia Jatim silaturahim ke Ponpes An Nur 2.

Dan setiap kali kunjungan, Bank Indonesia Jatim selalu menawarkan kerjasama, khususnya untuk kemandirian Pondok Pesantren. “Ya misalnya, saat ini kan masa sulit ekonomi, kalau pihak Ponpes memiliki keinginan membuat program-program kegiatan usaha di bidang pengembangan ekonomi syari’ah, misalnya green house bidang pertanian, dalam hal ini untuk ketahanan pangan. Bisa juga program bidang peternakan, perikanan atau pertanian, ya kita bicarakan bersama, kemudian kalau cukup feasible, kita realisasikan kerjasamanya,” kata Budi. 

“Sehingga nantinya ada kerjasama antara Bank Indonesia dengan Amanatul Ummah,” katanya.

Sementara itu, Mohammad Al Barra yang juga Ketua Yayasan Amanatul Ummah yang lebih akrab dipanggil Gus Barra, memberikan sedikit taushiyah tentang keramatnya bulan puasa. Dikatakan, bahwa Allah mengatakan khusus amal ibadah puasa, akan dinilai sendiri oleh Allah, dan diberikan ganjaran berlipat-lipat, bisa 10 kali lipat, bisa 100 kali lipat, hanya Allahlah yang tahu, dibanding amal sholeh lainnya yang dilakukan di luar bulan puasa. 

Hal ini karena puasa, ibadah puasa harus dilakukan dengan sirri dan penuh keikhlasan. Dan ikhlas merupakan puncak, ruh, otak dari ibadah itu sendiri. Hal ini karena jenis amal sholeh yang lain rentan oleh riak (pamer). Misalnya ibadah haji, umrah, menolong orang, bersedakah, rentan dengan munculnya riak.

Dibalik itu, bagi orang yang berpuasa, ada dua kebahagian yang akan didapat. Yakni ketika menjelang berbuka dan ketika bertemu dengan sang Kholiq.Gus Barra juga mengingatkan bahwa, keistimewaan yang lain, pada bulan Ramadhan ada malam yang sangat spesial, dimana semua permintaan akan dikabulkan dan bila melakukan amal sholeh pada saat itu, maka orang itu akan dijamin syurga. Yakni malam yang disebut malam Lailatul Qodar. 

Pada kesempatan tersebut, Mohammad Afif Zamroni (Gus Afif), selaku salah satu pimpinan pondok menjelaskan tentang pondok pesantren Amanatul Ummah. Jumlah sekolah yang ada di Ponpes Amanatul Ummah ada dua tingkatan. Yakni level menengah, level atas dan perguruan tinggi, yakni IKHAC (Institut KH Abdul Chalim) yang tahun ini akan berubah status menjadi Universitas.

Misalnya ada Madrasah Tsanawiyah BI (bertaraf Internasional) juga ada SMP BI. Demikian juga level atasnya ada MA dan SMA unggulan, excellent dan akselerasi (percepatan). 

“Semua sekolahan tersebut memiliki kesamaan, yakni berbasis pesantren. Namun juga memiliki kekhasan sendiri-sendiri,” kata Gus Afif.

Gus Afif juga menjelaskan bahwa lulusan (out put) baik Madrasah Aliyah (MA) maupun SMA (Sekolah Menengah Atas) secara bertahap, setiap tahun jumlah yang diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) dan di perguruan tinggi luar negeri meningkat. 

“Saat ini sudah mencapai angka 95 persen,” kata Gus Afif. Persisnya, 300 siswa diterima di PTN, dan sekitar 37 siswa di terima di PT Al Azhar Mesir atau negara-negara lainnya. (Moch. Nuruddin, Gatot Susanto)

Keterangan Foto:

1. Jajaran BI berbuka bersama di kediaman Kisi Asep yang diwakili oleh Gus Barra.

iklanMAI

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *