Ngaji Bareng Kiai Asep: Imam Masjid Al Azhar Beri Taushiyah ke Santri Amanatul Ummah

  • Whatsapp

SURABAYA (AmanatulUmmah.com) – Di tengah ngaji subuh bersama Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim MA (Kiai Asep), Rabu, 20 September 2023 pagi tadi, di Ponpes Amanatul Ummah, Siwalan Kerto, Surabaya, tiba-tiba hadir Sjeikh Zakaria Marzuki, Imam Masjid Al Azhar, Mesir.
Dengan sopannya, setelah bersalaman dengan Kiai Asep, kemudian Kiai Asep mempersilakan Sjeikh Zakaria untuk duduk di kursinya dan memberikan taushiyah kepada para santriwan dan santriwati Ponpes Amanatul Ummah.

Bacaan Lainnya

Akhirnya Sjeikh Zakaria pun menerima permintaan Kiai Asep.

Dikatakan oleh Sjeikh Zakaria, bahwa dirinya adalah tamu di Ponpes Amanatul Ummah. Dia menjadi tamu di Ammanatul Ummah untuk yang kedua kalinya, karena yang pertama dia sudah datang ke Amanatul Ummah sekitar 6 tahun yang lalu, tepatnya tahun 2017.

Ia mengungkapkan perasaan bahagianya, melihat perkembangan Ponpes Amanatul Ummah yang begitu pesat. Bahkan Ponpesnya di Pacet, ia ibaratkan suasananya sejuk dan indah bagaikan serpihan syurga.

“Kalian harus bersyukur kepada Allah, karena telah menjadi bagian dari Ponpes Amanatul Ummah. Di Ponpes ini saya lihat penuh dengan ilmu. Kitab-kitab agama yang juga diajarkan di madrasah – madrasah Mesir, juga diajarkan di sini,” katanya.

“Saya pun melihat wajah-wajah kalian, baik yang di Surabaya maupun di Pacet, wajah-wajah yang bersinar seperti rembulan. MasyaAllah…..,” katanya.

Ia ungkapkan, ia merasa memiliki ikatan dengan Ponpes Amanatul Ummah. Khususnya dengan Kiai Asep.

“Kalau ketemu dengan para mahasiswa Al Azhar di Mesir, khususnya yang berasal dari madrasah Amanatul Ummah, saya selalu bertanya, bagaimana khabar para santri di Amanatul Ummah, ustadz-ustadz-nya, juga Pak Kiai Asep,” katanya.

Ia jelaskan, bahwa Kiai Asep bersama putra-putrinya, bersama para ustad-ustadnya, seperti lebah. Berkumpul banyak lebah yang menghasilkan madu.
Kemudian apabila ada santri yang lulus, kemana pun, ia juga menjadi lebah, yang akan membuat koloni dan menghasilkan madu.

“Madu-madu ini, yang akan membuat kehidupan manusia di Indonesia, menjadi sehat, kuat, terang karena berilmu. Ilmu inilah madunya,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan, bahwa mencari ilmu itu kewajiban bagi masing-masing manusia. Dan mencari ilmu tak ada batasnya, terus kita harus menambah ilmu. Karena dengan ilmu, Allah akan memberikan kemuliaan, baik di dunia mau pun di akherat.

Dan ketahuialah wahai anak-anakku. Jangan menyia-nyiakan waktu, karena waktu yang ada itu akan terus dihitung. Dimintai tanggung jawab, baik oleh keluarga mau pun oleh Allah SWT.

Lihatlah Kiai Asep. Begitu menghargai waktu dan ilmu, sehingga membuat Ponpes Amanatul Ummah maju dan berkembang seperti sekarang. Dikenal tak hanya di dalam negeri, namun sudah di luar negeri, khususnya di Mesir.
Apalagi, dengan kemuliaan yang Allah berikan kepada Kiai Asep, Kiai Asep tetap baik dan dermawan kepada sesama. MasyaAllah…..

“Itu semua karena Kiai Asep mengambil suri tauladan dari Rasulullah. Dan kalian harus seperti itu juga nantinya. Jadilah orang yang senang dan menyerupai ulama, kalau pun tidak bisa, mirip – mirip seperti ulama. Karena Ulama adalah pewaris Nabi,” katanya.

Demikian juga dengan para santriwati. Sungguh Islam itu amat sangat menghargai kedudukan seorang wanita. Hingga diabadikan dalam Al Qur’an surat An Nisa.

Sekali lagi, Sjekh Zakaria menegaskan bahwa, para malaikat selalu mendo’akan untuk orang yang menuntut ilmu. Meletakkan sayap-sayapnya pada para penuntut ilmu. Hingga nantinya para penuntut ilmu bisa terbang menggapai cita-citanya yang tinggi. (Moch. Nuruddin)

iklanMAI

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *