SURABAYA (AmanatulUmmah.com) – Menganiaya diri sendiri itu berdosa. Apalagi melakukan bunuh diri, itu dosa besar. Hal ini dikatakan oleh Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim MA (Kiai Asep), di depan siswa-siswi Madrasah Aliyah Unggulan Amanatul Ummah, Rabu, 20 September 2023.
Ditegaskan oleh Kiai Asep, bahwa menganiaya diri sendiri hingga mati, atau disebut melakukan bunuh diri, adalah perbuatan tercela dan berbuah dosa besar. Hukumnya haram dan ganjarannya masuk neraka.
“Dalam hukum Islam, bunuh diri, apa pun alasannya, itu haram hukumnya dan akan masuk neraka. Dan nanti nak, di neraka akan disiksa sebagaimana dia melakukan penganiayaan pada dirinya sendiri hingga mati. Lalu dihidupkan lagi, bunuh diri lagi, dihidupkan lagi – bunuh diri lagi – begitu seterusnya,” jelas Kiai Asep.
Maksudnya, bila seseorang bunuh diri dengan meminum racun tikus misalnya, maka di neraka dia akan disiksa dengan disuruh minum racun tikus hingga sakit – menderita dan mati, lalu dihidupkan lagi oleh Allah… kemudian dipaksa minum racun tikus lagi, … demikian seterusnya.
Untuk itu, Kiai Asep mengingatkan kepada para siswa, apabila nanti mendapatkan tekanan kehidupan, seperti hutang yang banyak, dituntut orang, dan lainnya, maka hendaklah mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dengan cara berdzikir, membaca kalimat-kalimat thoyibah, membaca Qur’an, sholatnya disempurnakan, berdo’a, bertobat, dan sebagainya.
“InsyaAllah nak, Allah akan mengurai masalahmu dan memberikan hidayah dan solusi penyelesaiannya,” kata Kiai Asep.
“Jadi jangan sampai putus harapan, terutama kepada Allah…., Allah itu maha Rahman dan Rahim kepada semua hambanya, Dan ingat, semua musibah atau cobaan, bila kita Kembali kepada Allah, maka akan diberikan kemudahan dan penyelesaiaan. Asal sholat dan sabar,” ingat Kiai Asep lagi.
700.000 Per Tahun
Seperti diketahui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyebutkan ada lebih dari 700 ribu orang di dunia yang meninggal akibat bunuh diri setiap tahun.
Termasuk masyarakat Indonesia, terutama yang terkena tekanan ekonomi (melarat) dan imannya lemah.
Mereka yang melakukan bunuh diri karena mengidap gangguan kesehatan mental seperti depresi.
Di neraka, orang tersebut akan disiksa dengan alat atau cara yang dia gunakan untuk bunuh diri. “Barang siapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu, maka dia akan disiksa dengan benda tersebut di neraka jahanam,” seperti dikutip dari Hadits Riwayat Al Bukhari (6105) dan Muslim (110).
Bahkan beberapa orang menafsirkan bahwa orang yang bunuh diri akan mendapatkan hukuman di neraka selamanya. Hal ini didasarkan pada kata “khalidan” dalam hadits riwayat Abu Hurairah yang menyatakan bahwa orang yang bunuh diri akan mendapatkan siksaan di neraka jahanam selamanya.
Akan tetapi, kata khalidan ini, bila berdiri sendiri, hanya berarti waktu yang panjang dan bukan permanen. Jadi, bukan berarti bahwa orang yang melakukan bunuh diri akan kekal di neraka selamanya.
Terkait penyebab bunuh diri, ada banyak faktor yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan tindakan tragis tersebut. Satu di antaranya adalah rasa takut yang besar terhadap sesuatu, seperti masalah finansial, kegagalan akademik, kehilangan pekerjaan, perundungan, atau putus cinta.
Faktor lain yang bisa mendorong orang-orang untuk bunuh diri adalah hilang harapan, penyalahgunaan narkotika dan alkohol, hingga rasa putus asa karena mengidap penyakit kronis yang tak bisa diobati. Tak jarang, orang melakukan bunuh diri karena mengidap depresi yang berat dan tak bisa terkontrol.
Untuk itulah, sholat, membaca Al Qur’an, mengaji bersama jamaah, berdzikir dan lain sebagainya, bisa menjadi benteng yang kuat menghadapi berbagai bentuk depresi mental. (Moch. Nuruddin)