Wapres KH Ma’ruf Amin Hadiri Sarasehan Pergunu di Kampus IKHAC Pacet: Hati-hati Propaganda Komputasional!

  • Whatsapp

AMANATULUMMAH.COM – Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin melakukan kunjungan ke Jawa Timur Jumat (3/6/2022) dan Sabtu (5/6/2022). Salah satunya Kiai Ma’ruf Amin mengunjungi Ponpes Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto. Wapres menghadiri acara Sarasehan Bersama Pimpinan Pusat dan Wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) di Kampus Institut KH Abdul Chalim (IKHAC), Kompleks Ponpes Amanatul Ummah, Jalan Raya Tirtowening, Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (3/6/2022). Tampak Wapres disambut Ketua Umum PP Pergunu yang juga pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, Prof Dr KH Asep Saufuddin Chalim MA.

Bacaan Lainnya

Dalam kesempatan itu Wapres mengingatkan bahaya propaganda komputasional menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) yang semakin dekat. Pilpres sendiri akan digelar pada tahun 2024. Propaganda komputasional ini, kata dia, memanfaatkan kemajuan teknologi informasi saat ini. Meskipun di satu sisi kemajuan ini merupakan hal yang baik, namun di sisi lain juga dapat membawa dampak buruk apabila tidak disikapi dengan bijak.

Oleh karena itu, Wapres meminta seluruh masyarakat termasuk para santri dan guru–khususya para guru Pergunu– harus dapat memanfaatkan kemajuan ini dengan bijak, agar tidak terbawa arus disinformasi yang memicu perpecahan.

“Tapi ada bahayanya. Bahayanya itu apa? Munculnya disinformasi, informasi yang tidak benar, munculnya hoax, munculnya fitnah. Sebab, sekarang ini banyak akun-akun palsu yang menggunakan platform-platform seperti Google, Facebook, seperti apa semua itu, itu muncul, seperti sudah terjadi di Amerika. Disebutnya apa ini? Propaganda komputasional,” kata Wapres KH Ma’ruf Amin.

Wapres juga menyampaikan, propaganda komputasional saat ini telah masuk ke dalam tatanan masyarakat hingga ke tingkat terkecil, yaitu anak-anak. Untuk itu, Wapres mengimbau agar hal ini dapat disikapi dengan baik oleh seluruh masyarakat, di antaranya oleh para guru (tenaga pendidik) dan santri. Sebab, sekarang sudah masuk ke mana-mana, masuk ke dapur, masuk ke kamar anak-anak kita, membuat keraguan, dan juga membuat perpecahan-perpecahan,” ujar Wapres lagi.

Yang harus dicegah, kata Wapres, jangan sampai nanti kemajuan teknologi informasi digunakan untuk membuat, merusak, mempengaruhi pikiran masyarakat dalam rangka penyesatan. Khususnya saat ini, di mana dalam dua tahun ke depan Indonesia akan kembali memasuki pesta demokrasi terbesar di negeri ini.

“Hati-hati ini, sudah mau Pilpres. Ini sudah mulai terjadi pelan-pelan, dan berbagai antisipasi. Kita memang disuruh melakukan antisipasi pada saat kemungkinan terjadinya bahaya. Ini tugas guru memberikan pengertian kepada murid-murid kita ini,” pungkasnya. (gas)

iklanMAI

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *